Jodhi
Yudono musisi dan jurnalis ini lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 16 Mei 1963.
Karya musiknya dalam bentuk nyanyian puisi dibawakan di panggung-panggung
konvensional, lalu dipersembahkan untuk menghibur kepada sesama kawan yang
tengah mengalami penderitaan. Jodhi juga sering terlibat langsung dalam
penggalangan dana kemanusiaan bagi daerah-daerah yang sedang terkena bencana.
Catatan-catatan
perjalanannya ke berbagai daerah dan luar negeri tentang seni-budaya telah
dimuat di beberapa media massa. Selain itu, saat ini ia berhasil menjabat
sebagai Ketua Umum di Ikatan Wartawan Online.
Bermula
ketika ia merasa bahwa wartawan online yang dinomersekiankan dibandingkan media
cetak, televisi, dan radio menjadi alasan kuat dirinya mendirikan organisasi
ini. Namun ditengah kesibukannya menjadi Ketua Umum Ikatan Wartawan Online ia
masih menyempatkan diri untuk menulis kritikan kritikannya dalam sebuah esai
juga menulis puisi di waktu senggangnya. Simak wawancara koran Kota berikut ini.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Masa Bakti 2017-2022, apa tujuan Ikatan Wartawan
Online dibentuk ?
Awal
berdirinya perusahaan online itu berawal ketika wartawan dulu menjadi warga
kelas tiga, warga kelas tiga baik di perusahaanya maupun di masyarakat.
Wartawan online akan dinomersekiankankan dan yang didahului biasanya dari media
cetak,televisi,dan radio karena dinilai media-media tersebut sudah mapan.
Kemudian
kami berfikir bahwa kawan-kawan wartawan ini harus diangkat martabatnya sebagai
jurnalis,tidak boleh wartawan online disingkirkan terus oleh karena itu kita
membuat wadah yang bernama IWO (Ikatan Wartawan Online) sebagai bentuk
perikatan supaya kami ini saling menguatkan, saling mendukung, dan itu ujungnya
adalah untuk kesejahteraan kawan-kawan wartawan online.
Apakah terdapat perbedaan
tingkat rentan antara wartawan online dengan wartawan cetak, tingkat
indenpendesinya lebih rendah mana?
Sama
saja, tetapi semakin kesini semakin rentan. Dunia jurnalstik itu makin rentan
oleh godaan. Sebetulnya lebih ke pemilik media tersebut ,wartawan hanyalah
seperti peluru yang ditembakkan kemana saja maka dirinya akan berangkat.
Apakah ada unsur politik
menjelang masa pemilu ?
Saya
selalu menekankan kepada kawan-kawan semua untuk selalu menjaga independensi.
Tidak boleh kawan-kawan terlibat dalam unsur politik, karena apabila kita
terlibat dalam satu partai maka kita
tidak akan indenpenden lagi. Kita sudah terkoptasi kepada kekuatan politik.
Karena
saat ini wartawan menjadi makhluk yang terlemahkan atau dilemahkan oleh
kekuatan ekonomi, kekuatan politik, atau bahkan kekuatan agama. Jadi
kawan-kawan jurnalis ini tak berdaya menghadapi dunia niaga atau perdagangan.
Saya kira kedepannya IWO ini ingin berjuang
menegakkan kembali marwah kita sebagai wartawan untuk independen juga tetap
menjadi anjing penjaga, karena anjing penjaga akan selalu menggongong apabila
maling datang baik dari dalam maupun dari luar rumah. Itulah tugas wartawan.
Usaha apa saja yang telah Anda lakukan untuk
indepedensi wartawan?
Saya
pernah bertentangan dengan wartawan senior yang sangat berpengaruh di
Indonesia. Ketika itu dia bilang bahwa ‘amplop’ itu boleh , lalu saya
menulis surat yang menentang kebijakan dia, ‘amplop’ tetaplah ‘amplop’ akan menjajah indepedensi
kita sebagai wartawan. Upaya-upaya saya dalam memperjuangkan indepedensi,memang
harus dibedakan antara perkawanan, dan senioritas apabila
senior sudah melenceng di garisnya, ya harus kita ingatkan.
Bagaimana cara Anda sebagai Ketua Umum
mengatur IWO di 34 provinsi yang ada di Indonesia?
Sekarang
sudah lebih mudah bisa melalui pesan
online di grup. Jadi
di gawai saya ini terdapat lebih dari 100 grup, mulai dari Aceh sampai Papua
kabupaten dan kota.
Apakah terdapat persyaratan khusus jika ingin masuk
IWO?
Ada,
pertama dia harus bekerja pada media yang berbadan hukum, kedua dia memiliki
kartu pers yang di keluarkan oleh medianya,
ketiga harus memiliki kartu anggota IWO, keempat harus memiliki contoh
tulisan, dan tidak mencuri tulisan milik orang lain.
Bagaimana cara Anda mengimbangi wartawan di
kota dengan wartawan di daerah?
Setiap
saya melantik kepengurusan di daerah, saya mengadakan workshop untuk membedah tulisan kawan-kawan, kemudian kita perbaiki
bersama sehingga mereka dapat belajar langsung dan kerap kali kawan-kawan di
daerah melakukan pelatihan dari dewan pers itu semacam meningkatkan kualitas
penulisan kawan-kawan.
Menurut Anda, apakah wartawan di kota
dengan di daerah apakah sudah imbang dari segi kualitas?
Ya
sudah mulai bisa dibaca dengan enak, tadinya tidak seperti itu. Saya punya
pengalaman. Saya melantik di Tanjung
Pinang sampai bandara diwawancara sesampainya di hotel sudah muncul itu
beritanya, kemudian saya unggah ke Facebook setelah saya baca, saya malu karena tulisannya
kacau balau. Kemudian saya kumpulkan kawan-kawan pada malam hari dan membahas
tulisan tersebut bersama.
Apakah pemerintah mendukung
atau justru menolak adanya IWO?
Mengapresiasi, jadi ketika kami menyelenggarakan musyawarah
bersama pada 8-9 September 2017 dari KOMINFO,kepolisian,aparat pemerintahan
juga turut hadir.
(AZIZAH RAMADINI /AR)
4 Komentar
Semoga semakin maju dunia jurnalistik indonesia\°~°/
BalasHapusUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
izin share ya admin :)
BalasHapusburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)
izin share ya admin :)
BalasHapusburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)