(Foto Dokumentasi Pribadi/Azizah)
Suasana
hiruk pikuk pasar memecah embun pagi , para pedagang bersiap mencari sesuap
nasi demi keluarga yang menanti. Pedagang dan pembeli saling mesra dalam bingkai
kebutuhan yang berbeda. Pria dan wanita saling berjubelan sesak di gang sempit
sambil melampiaskan beban dengan senggolan.
Gedung
tua dengan atap dihiasi sarang laba-laba, aroma khas pasar yang kurang sedap ,disertai
lubang berisikan air yang keruh dan kotor seakan menemani sepanjang jalan dalam
pasar. Kesan kotor dan kumuh menjadi hal yang tak dapat dihilangkan, jauh dari
kata nyaman namun justru menjadi tempat yang tak dapat terlepas dalam kehidupan
sehari-hari.
Di
era sekarang ini masyarakat cenderung memilih pasar swalayan sebagai tempat
berbelanja. Namun pada kenyataannya pasar tradisional masih memiliki daya tarik
tersendiri. Pasar tradisional tetap
menjadi pilihan ketika mencari segala macam sayur-mayur segar, buah-buahan, daging,
bumbu, dan keperluan rumah tangga lainnya.
Salah
satunya adalah Pasar Kranggan Bekasi, pasar tradisional yang satu ini terletak
di Jalan Raya Kranggan No.1 Bekasi. Tak hanya menjual berbagai macam bahan
makanan, di dalam pasar ini juga tersedia beberapa kios yang menjual pakaian
dewasa dan anak-anak, permainan anak, toko kosmetik, alat elektronik, dan toko
emas.
Tempat
ini selalu dipadati pengunjung terlebih ketika akhir pekan dan hari-hari perayaan
seperti Hari Raya Idulfitri dan Hari Natal. Salah satu penjual sayur
mengatakan, “ Memang setiap hari alhamdulillah selalu ramai apalagi kalau hari
libur dan hari-hari raya,” ujar Yati. Ia juga menjelaskan bahwa pelanggannya
tak hanya datang dari sekitar daerah Kranggan saja tetapi dari sekitaran daerah
yang lain pun turut berbelanja di Pasar Kranggan.
Beberapa
alasan mengapa pasar tradisional masih diminati disampaikan oleh salah satu
ibu-ibu pelanggan Pasar Kranggan Bekasi, “ Alasannya sih karena harganya cukup
terjangkau, bisa ditawar, sayurnya bagus seger-seger terus deket dari rumah. Kalo
di swalayan tuh mahal terus ga terlalu
lengkap, jadi saya selalu kesini setiap seminggu sekali,” ujar Wati.
Telah berdiri sejak 1990, Pasar Kranggan Bekasi kini
semakin rapi dan tertata. Para pedagang dikelompokkan menjadi beberapa bagian
berdasarkan jenis dagangan dan ditandai papan
tulisan yang memisahkan antara zona satu dengan zona yang lain, seperti zona
ikan berada di ujung kanan, zona daging
berada di samping zona ikan, dan zona sayur- mayur berada di sebelah zona daging.
Hal ini cukup memudahkan para pembeli dalam mencari kebutuhan sehari-hari.
Keberadaan
pasar tradisional menjadi pemenuh kebutuhan masyarakat sekaligus membantu
perekonomian para rakyat kecil. Pasar tradisional tak akan lekang oleh waktu.
(Azizah Angraini Ramadini/ Politeknik Negeri Jakarta)
( Feature ini sudah pernah diposting pada 22 Juni 2019, baca feature disini https://bandungberita.com/daya-tarik-pasar-tradisional-masih-kuat/ )
( Feature ini sudah pernah diposting pada 22 Juni 2019, baca feature disini https://bandungberita.com/daya-tarik-pasar-tradisional-masih-kuat/ )
2 Komentar
Belanja dipasar murmer sis😂
BalasHapusHemat pangkal kaya bukankah begitu? wkwkwk
Hapus